Selasa, 28 Januari 2014

Keanekaragaman Hayati


1. Pengertian Keanekaragaman Hayati

            Keanekaragaman hayati adalah  keanekaragaman mahluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman dapat juga diartikan berbagai macam bentuk, jumlah, sifat dan penampilan yang terdapat pada berbagai tingkatan mahluk hidup.
Dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1994, Keanekaragaman Hayati merupakan keanekaragaman diantara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Dengan pengertian dan undang-undang diatas, keanekaragaman hayati dapat diidentifikasi atas tiga tingkatan, yakni keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies/jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

2. Pengertian Keanekaragaman Hayati

a.    Keanekaragaman Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan bagi organisme hidup yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang membawanya.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi  dalam satu jenis (spesies).
·  variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya 

·  variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya

· variasi jenis bawang : Bawang merah (Allium ascolicum), Bawang putih (Allium sativum),dan Bawang Bombai (Allium cepa)
·  variasi jenis ayam : ayam Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), ayam potong , ayam petelur , dan sebagainya


b.  Keanekaragaman Spesies atau Jenis
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
·  famili Fellidae : kucing, harimau, singa 

·  famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar 

·  famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang kapri, kacang panjang, kacang kedelai dan sebagainya

c.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik,  lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.

Sumber : dari beberapa sumber dan hasil pengelolaan sendiri